JatimNetwork.com - Bersama petani di Desa Kedung Rawan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) menggelar panen raya di sebuah lahan tidur seluas 6 hektare (ha).
Di lahan tidur tersebut, keduanya berhasil memperoleh produktivitas hingga 6-7 ton per ha.
Pada panen kedua kali ini, kata Kepala Desa Kedung Rawan, Machrudi, produktivitas naik signifikan dibanding sebelumnya.
Baca Juga: 5 Kabupaten Teramai di Jawa Timur: Warga Jatim Kaget Nomor 1 Bukan Jember Apalagi Sidoarjo, tapi...
Rendahnya produktivitas pada panen pertama diakibatkan oleh keberadaan gulma rumput pada 70-80 persen dari total luas lahan. Saat itu diperoleh 1 ton per ha.
Gulma masih sulit dihilangkan meski sudah dilakukan land clearing.
Hal tersebut dipengaruhi oleh keberadaan benih-benih yang sudah tumbuh belasan tahun lamanya.
Baca Juga: Jangan Kaget, ini 5 Kecamatan Terpanas di Sidoarjo: Ternyata Peringkat 1 Bukan Tarik atau Waru,Tapi...
Meskipun begitu, WPI dan petani berhasil mendongkrak produktivitas pada panen kedua yang di mana serangan rumput berkurang menjadi 30 persen.
“Pada panen kedua ini produksi bisa mencapai 6 ton per ha. Ini di luar dugaan, karena tadinya kami menargetkan hanya 5 ton per ha,” kata Machrudi di sela panen raya, 5 Oktober 2023.
"Pendampingan tersebut bermanfaat bagi petani karena membantu meningkatkan produktivitas. Lahan tidur itu adalah tanah gogol (tanah komunal/desa), yang telah terbengkalai selama 10 tahun terakhir. Petani enggan mengolah lahan karena sering banjir dan banyak serangan tikus. Biaya untuk mengolah lahan tersebut juga tidak sedikit. Kami berterimakasih karena dibantu memanfaatkan kembali lahan ini," lanjut Machrudi.